Renungan Harian

Selasa, 13 April 2021


"FOKUS KEPADA HIKMAT TUHAN"

Amsal 5 : 1
Hai anakku, perhatikanlah hikmatku, arahkanlah telingamu kepada kepandaian yang kuajarkan,

Apa yang terjadi pada orang yang tidak memiliki pengetahuan atau kepandaian? Orang yang demikian hidupnya akan terombang-ambing tanpa arah dan akan mengalami kekelaman dan kekacauan dan bisa dikatakan "kehilangan hidup". Oleh karena itulah, setiap manusia harus mencari dan menerima pengajaran sehingga memiliki pengetahuan dan kepandaian untuk membangun hidup yang baik. Hal itulah yang diinginkan Tuhan melalui sapaan Amsal ini. Kita disapa oleh Amsal dengan panggilan “hai anakku”, seperti suara dari Sang Bapa yang mengasihi anak-anaknya. Apa yang akan dikatakan oleh Bapa? “Hai anakku, perhatikanlah hikmatku, arahkanlah telingamu kepada kepandaian yang kuajarkan, supaya engkau berpegang pada kebijaksanaan dan bibirmu memelihara pengetahuan” (Amsal 5:1-2). Amsal mengajarkan agar kita memperhatikan hikmat-Nya. Memperhatikan berarti mendengar dengan baik; bukan sepintas melainkan penuh perhatian, mengingat, dan mengerti, tidak sambil mengerjakan yang lain. Maka, Amsal meneruskan nasihatnya, “Arahkanlah telingamu kepada kepandaian.” Sama seperti fungsi kaki yang bisa berjalan ke mana pun, demikian juga telinga dapat berfungsi mendengar apa pun. Ia bisa mendengar suara apa pun yang diterima, yang baik maupun yang tidak baik. Telinga sebenarnya bisa menentukan apa yang diinginkan untuk didengar, telinga mempunyai kekuatan untuk mampu mendengar yang mau didengar, telinga juga bisa menerima dan menolak apa yang mau didengarnya. Amsal mengingatkan bahwa telinga harus diarahkan kepada kepandaian, yaitu terjadinya proses belajar, karena telinga yang mendengarkan kebenaran menuntun pada pembelajaran diri menuju kebaikan. Telinga yang demikian adalah telinga yang menunjang proses mencari hikmat dan pengetahuan akan kebenaran. Kehidupan anak-anak Tuhan yang mau memiliki hikmat harus dimulai dari telinga yang selalu mengarah pada kepandaian, yaitu hikmat Kristus, dan bibir yang menjaga pengetahuan kebenaran Kristus.  Mengapa hal ini penting? Agar setiap anak Tuhan dijauhkan dari dosa yang membawa kepada maut. Dengan memiliki hikmat dan kepandaian dari Tuhan, setiap anak Tuhan tahu membedakan apa yang baik dan yang buruk menurut Tuhan. Sehingga dengan kemampuan itulah setiap anak Tuhan memenangkan perjuangan imannya di dunia ini. Jika telinga dan bibir kita menjaga hikmat dan pengetahuan kebenaran, hidup kita akan dipelihara Tuhan dalam kebenaran-Nya. Kita akan ada dalam lingkungan kebenaran yang saling mengasihi, membangun, dan menguatkan.

Amin.

📘Bacaan Pagi: Daniel 6:1-28
📘Bacaan Malam: 1 Yohanes 2:12-17
📘Nyanyian harian: BE No. 42:1-2

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama Pimpinan HKBP dan 32 Praeses Periode 2024-2028

Pdt Rikson Hutahaean MTh, SEKJEN HKBP 2024-2028

Pdt Dr Victor Tinambunan Terpilih Jadi Ephorus HKBP