Renungan Harian
⁶
📘
"KERAJAAN ALLAH ADALAH HAL YANG ROHANI"
Roma 14 : 17 - 18
Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.
Hal yang bersifat lahiriah dan jasmaniah sering menimbulkan hubungan yang tidak baik serta sikap diskriminatif dari satu orang terhadap orang yang lain. Bahkan terkadang hal yang demikian menyebabkan pengkotak‐kotakan dalam kehidupan sosial. Di dalam persekutuan jemaat Tuhan di Roma hal demikian juga terjadi dimana antara Yahudi dan non Yahudi mempersoalkan hal yang lahiriah, yaitu persoalan makanan dihubungkan dengan kerajaan Allah. Yahudi mengganggap mereka lebih benar dibandingkan yang lainnya karena mereka masih berpantang dalam hal makanan sebagaimana yang telah diajarkan sejak dari leluhur mereka. Dalam merespon situasi inilah Paulus menasehati dan mengajar jemaat di Roma tentang hakekat hidup dalam kerajaan Allah. Dalam kehidupan kerajaan Allah tidak dipersoalkan apa yang dimakan, diminum dan dipakai, melainkan hidup dalam kebenaran, damai sejahtera dan sukacita. Hidup dalam ketiga hal ini dan menghidupkan ketiga hal inilah sesungguhnya yang paling penting di hadapan Tuhan. Dengan mendasarkan hidup pada ketiga hal inilah maka seseorang mendapatkan penghormatan dari manusia serta berkenan di hadapan Tuhan. Inilah yang harus dihidupi oleh orang percaya. Bahwa bagi Tuhan hidup yang diinginkanNya adalah hidup dalam kebenaran, dalam damai sejahtera dan sukacita dariNya senantiasa. Ketiga hal inilah yang harus mendasari kehidupan pelayanan setiap orang percaya sehingga dia berkenan di hadapan Tuhan.
Amin
📘Bacaan Pagi: Yeremia 18:18-23
📘Bacaan Malam: Kisah Rasul 5:17-25
📘Nyanyian harian: BE 789:3
"KERAJAAN ALLAH ADALAH HAL YANG ROHANI"
Roma 14 : 17 - 18
Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.
Hal yang bersifat lahiriah dan jasmaniah sering menimbulkan hubungan yang tidak baik serta sikap diskriminatif dari satu orang terhadap orang yang lain. Bahkan terkadang hal yang demikian menyebabkan pengkotak‐kotakan dalam kehidupan sosial. Di dalam persekutuan jemaat Tuhan di Roma hal demikian juga terjadi dimana antara Yahudi dan non Yahudi mempersoalkan hal yang lahiriah, yaitu persoalan makanan dihubungkan dengan kerajaan Allah. Yahudi mengganggap mereka lebih benar dibandingkan yang lainnya karena mereka masih berpantang dalam hal makanan sebagaimana yang telah diajarkan sejak dari leluhur mereka. Dalam merespon situasi inilah Paulus menasehati dan mengajar jemaat di Roma tentang hakekat hidup dalam kerajaan Allah. Dalam kehidupan kerajaan Allah tidak dipersoalkan apa yang dimakan, diminum dan dipakai, melainkan hidup dalam kebenaran, damai sejahtera dan sukacita. Hidup dalam ketiga hal ini dan menghidupkan ketiga hal inilah sesungguhnya yang paling penting di hadapan Tuhan. Dengan mendasarkan hidup pada ketiga hal inilah maka seseorang mendapatkan penghormatan dari manusia serta berkenan di hadapan Tuhan. Inilah yang harus dihidupi oleh orang percaya. Bahwa bagi Tuhan hidup yang diinginkanNya adalah hidup dalam kebenaran, dalam damai sejahtera dan sukacita dariNya senantiasa. Ketiga hal inilah yang harus mendasari kehidupan pelayanan setiap orang percaya sehingga dia berkenan di hadapan Tuhan.
Amin
📘Bacaan Pagi: Yeremia 18:18-23
📘Bacaan Malam: Kisah Rasul 5:17-25
📘Nyanyian harian: BE 789:3
Komentar
Posting Komentar