Renungan Harian
⁶
📘
"MELINTASI LEMBAH KELAM BERSAMA TUHAN"
Mazmur 23 : 4
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Tempat yang kelam dan gelap adalah area yang pastinya dihindari oleh semua orang, sebab tempat yang demikian adalah tempat yang menakutkan dimana ada ancaman dan bahaya yang tidak bisa kelihatan. Namun tak seorangpun bisa menerka jika dia harus melewati area yang demikian, rasa takut serta putus asa sudah berada di depan mata. Demikianlah terkadang perjalanan hidup manusia seperti yang dialami oleh pemazmur. Dalam Mazmur Daud yang sangat terkenal, dalam ayat di atas kita mendapati adanya kata :”Lembah kekelaman”. Seringkali kita lebih mengartikan bahwa itu hanyalah istilah berbagai kesulitan yang harus dilalui Daud semasa hidupnya. Lembah kekelaman dalam Alkitab yang merupakan terjemahan dari En-gedi, adalah suatu lembah yang berkelok-kelok tanpa dapat melihat apa yang terjadi atau siapa yang akan menghadang di tikungan berikutnya. Beberapa kali Daud harus melewati wilayah En-gedi ini, yaitu pada saat dia dikejar-kejar oleh Saul dan juga pada waktu menghindar dari kejaran Absalom, anaknya sendiri. En-gedi menjadi gambaran situasi hidup yang penuh dengan gelombang dan banyaknya tikungan dimana manusia tidak dapat melihat apapun. Situasi yang terburuk dimana akhirnya dan apa yang akan terjadi berikutnya tidak bisa ditebak. Situasi yang menghadirkan rasa takut yang dalam dan keputusasaan. Namun, melalui syair pemazmur ini memberikan semangat bagi setiap pribadi yang beriman agar tidak putus asa sebab ada TUHAN dengan kekuatanNya menolong kita. Meyakini pertolongan dan perlindungan TUHAN, itulah yang perlu agar kita dimampukan melewati lembah kelam dalam hidup kita. Jika kita harus melewati En-gedi dalam hidup kita, ingatlah TUHAN yang akan memperjuangkan kita dan menuntun kita.
📘Bacaan Pagi: Yeheskiel 34:1-16
📘Bacaan Malam: Lukas 15:1-7
📘Nyanyian harian: BE 188:3
"MELINTASI LEMBAH KELAM BERSAMA TUHAN"
Mazmur 23 : 4
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Tempat yang kelam dan gelap adalah area yang pastinya dihindari oleh semua orang, sebab tempat yang demikian adalah tempat yang menakutkan dimana ada ancaman dan bahaya yang tidak bisa kelihatan. Namun tak seorangpun bisa menerka jika dia harus melewati area yang demikian, rasa takut serta putus asa sudah berada di depan mata. Demikianlah terkadang perjalanan hidup manusia seperti yang dialami oleh pemazmur. Dalam Mazmur Daud yang sangat terkenal, dalam ayat di atas kita mendapati adanya kata :”Lembah kekelaman”. Seringkali kita lebih mengartikan bahwa itu hanyalah istilah berbagai kesulitan yang harus dilalui Daud semasa hidupnya. Lembah kekelaman dalam Alkitab yang merupakan terjemahan dari En-gedi, adalah suatu lembah yang berkelok-kelok tanpa dapat melihat apa yang terjadi atau siapa yang akan menghadang di tikungan berikutnya. Beberapa kali Daud harus melewati wilayah En-gedi ini, yaitu pada saat dia dikejar-kejar oleh Saul dan juga pada waktu menghindar dari kejaran Absalom, anaknya sendiri. En-gedi menjadi gambaran situasi hidup yang penuh dengan gelombang dan banyaknya tikungan dimana manusia tidak dapat melihat apapun. Situasi yang terburuk dimana akhirnya dan apa yang akan terjadi berikutnya tidak bisa ditebak. Situasi yang menghadirkan rasa takut yang dalam dan keputusasaan. Namun, melalui syair pemazmur ini memberikan semangat bagi setiap pribadi yang beriman agar tidak putus asa sebab ada TUHAN dengan kekuatanNya menolong kita. Meyakini pertolongan dan perlindungan TUHAN, itulah yang perlu agar kita dimampukan melewati lembah kelam dalam hidup kita. Jika kita harus melewati En-gedi dalam hidup kita, ingatlah TUHAN yang akan memperjuangkan kita dan menuntun kita.
📘Bacaan Pagi: Yeheskiel 34:1-16
📘Bacaan Malam: Lukas 15:1-7
📘Nyanyian harian: BE 188:3
Komentar
Posting Komentar