Renungan Harian
⁶
📘
"SALIB ADALAH KEKUATAN BAGI UMAT TUHAN"
1 Korintus 1 : 18
Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
Salib adalah salah satu bentuk hukuman mati yang dilaksanakan sejak 300 SM oleh orang persia yang kemudian dipergunakan oleh orang Romawi sejak tahun 100 SM. Sebagai bentuk hukuman, maka orang yang disalib adalah orang yang dinyatakan bersalah dan orang yang jahat. Orang yang dihukum salib adalah orang yang tidak patut diteladani atau dicontoh. Oleh karena itulah, berita tentang Yesus yang disalibkan adalah berita yang seharusnya tidak perlu disebarkan luaskan karena DIA mati sebagai orang hukuman, itulah pandangan orang yang tidak mempercayai Yesus. Orang yang demikian dikategorikan sebagai orang yang akan mengalami kebinasaab kekal. Namun berita tentang salib Yesus menjadi kekuatan bagi orang yang telah dipilih dan diselamatkanNya. Ya, salib menjadi bukti bagi setiap orang percaya tentang pengorbanan ALLAH untuk menyelamatkan manusia, bahkan ketika manusia itu masih berdosa. Salib menjadi bukti kasih yang total, dimana DIA menyerahkan hidupNya. Sehingga mengingat dan merenungkan peristiwa salib akan memberikan kekuatan dan pengharapan hidup bagi orang yang percaya kepadaNya. Ingatlah salib Kristus, maka kita tidak perlu takut terhadap persoalan dan penderitaan yang dihadirkan dunia. Mengingat salib akan memberikan pengharapan kepada kita bahwa DIA akan menolong kita memenangkan setiap hambatan, tantangan dan penderitaan di dunia ini termasuk COVID-19 yang sedang menerpa kehidupan kita. Percayalah dan peganglah salib Kristus senantiasa.
📘Bacaan Pagi: Yesaya 49:1-7
📘Bacaan Malam: Yohanes 12:20-36
📘Nyanyian Harian: BE 86:1
"SALIB ADALAH KEKUATAN BAGI UMAT TUHAN"
1 Korintus 1 : 18
Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
Salib adalah salah satu bentuk hukuman mati yang dilaksanakan sejak 300 SM oleh orang persia yang kemudian dipergunakan oleh orang Romawi sejak tahun 100 SM. Sebagai bentuk hukuman, maka orang yang disalib adalah orang yang dinyatakan bersalah dan orang yang jahat. Orang yang dihukum salib adalah orang yang tidak patut diteladani atau dicontoh. Oleh karena itulah, berita tentang Yesus yang disalibkan adalah berita yang seharusnya tidak perlu disebarkan luaskan karena DIA mati sebagai orang hukuman, itulah pandangan orang yang tidak mempercayai Yesus. Orang yang demikian dikategorikan sebagai orang yang akan mengalami kebinasaab kekal. Namun berita tentang salib Yesus menjadi kekuatan bagi orang yang telah dipilih dan diselamatkanNya. Ya, salib menjadi bukti bagi setiap orang percaya tentang pengorbanan ALLAH untuk menyelamatkan manusia, bahkan ketika manusia itu masih berdosa. Salib menjadi bukti kasih yang total, dimana DIA menyerahkan hidupNya. Sehingga mengingat dan merenungkan peristiwa salib akan memberikan kekuatan dan pengharapan hidup bagi orang yang percaya kepadaNya. Ingatlah salib Kristus, maka kita tidak perlu takut terhadap persoalan dan penderitaan yang dihadirkan dunia. Mengingat salib akan memberikan pengharapan kepada kita bahwa DIA akan menolong kita memenangkan setiap hambatan, tantangan dan penderitaan di dunia ini termasuk COVID-19 yang sedang menerpa kehidupan kita. Percayalah dan peganglah salib Kristus senantiasa.
📘Bacaan Pagi: Yesaya 49:1-7
📘Bacaan Malam: Yohanes 12:20-36
📘Nyanyian Harian: BE 86:1
Komentar
Posting Komentar